Independen.Net

Portal Berita Independen

Tujuh Negara yang Dilarang Trump Masuk Amerika Serikat

negara yg dilarang masuk amerika
Tujuh Negara yang Dilarang Masuk Amerika
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memenuhi janjinya untuk melarang warga Muslim masuk ke AS. Trump telah memutuskan melarang imigran asal tujuh negara Muslim Timur Tengah dan Afrika untuk memasuki wilayah AS.

Trump menandatangani perintah eksekutif soal larangan imigran asal tujuh negara muslim itu pada Rabu (25/1/2017).

Ketujuh negara Muslim yang dianggap berbahaya antara lain, Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani keputusan kontroversial mengenai pengungsi dan para pengunjung dari negara-negara mayoritas muslim. Perintah ini membatasi masuknya pengunjung dari Suriah dan enam negara mayoritas muslim lainnya selama 90 hari.

Menurut Gedung Putih seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/1/2017), keenam negara tersebut adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Disebutkan bahwa selama setidaknya 90 hari ini, pemerintah AS akan membatasi pemberian visa bagi warga dari Suriah dan enam negara tersebut.

"Saya sedang mengambil langkah-langkah pemeriksaan baru untuk membuat para teroris Islam radikal menjauh dari AS. Saya tidak menginginkan mereka di sini," kata Trump di Pentagon.

"Kami hanya ingin menerima mereka yang akan mendukung negara kita dan yang sangat mencintai rakyat kita," imbuh Trump.

Keputusan Trump yang baru enam hari menjabat AS ini diungkap beberapa staf Kongres dan ahli imigrasi yang mengetahui tentang masalah tersebut kepada Reuters.

Mantan penasihat utama Layanan Imigrasi dan Kewarganegaraan AS, Stephen Legomsky mengatakan, presiden memang memiliki kewenangan untuk membatasi penerimaan pengungsi dan penerbitan visa ke negara-negara tertentu terkait kepentingan publik AS.

”Dari sudut pandang hukum, itu akan menjadi hak hukumnya. Tapi dari sudut pandang kebijakan, itu akan menjadi ide yang buruk karena ada kebutuhan kemanusiaan yang mendesak sekarang bagi pengungsi,” ujar Legomsky.

Keputusan Trump tersebut juga mendapat kritikan tajam dari warga Muslim Amerika. Mereka menilai, kebijakan kontroversial Trump justru akan merugikan Amerika Serikat.

“Keputusan ini tidak akan membuat negara kita lebih aman, namun justru akan membuat semakin menakutkan dan kurang terbuka,” ujr Direktur eksekutif nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad seperti dilansir The Independent.
Labels:

Posting Komentar

[blogger][facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget